Senin, 28 Maret 2016

BAHAYANYA HIPOTERMIA (Tugas Softskill)

M.Fauzi Farhan Rawi 15213925 3ea23 Hal kecil yang tidak terlalu dipedulikan oleh setiap pendaki ialah tentang pentingnya pengetahuan akan hipotermia. Padahal sudah banyak korban meninggal akibat hipotermia digunung. Tetapi masih saja ada yang menganggap sepele. Hipotermia sendiri terjadi karena kondisi tubuh berada dibawah rata-rata suhu normalnya, dan rata-rata suhu normal tubuh manusia ialah 37 derajat celcius. Hipotermia menyebabkan jantung, sistem saraf dan organ lainnya tidak mampu bekerja dengan baik. Bila hipotermia terlalu lama dibiarkan bisa menyebabkan kematian. Penulis pernah langsung menangani korban hipotermia dan ciri-ciri orang hipotermia ialah badan terasa dingin, halusisasi yang berlebihan bahkan seperti orang gila dan korban mengalami sekitar panas padahal kenyataannya dingin. Cara menghindari hipotermia: 1. membawa sleeping bag, banyak pendaki yang malas membawa sleeping bag karena terlau memakan tempat dan lebih memilih memakai sarung. 2. jangan mendaki memakai celana jeans, ini yang paling sering penulis lihat disetiap perjalanan, hanya demi sebuah gengsi dan keren maka faktor keselamatan diabaikan, bahkan ada yang mendaki dengan sepatu sneakers atau skate dan converse. 3. membawa pakaian ganti yang secukupnya, bahkan lebih banyak lebih baik. Karena kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi. 4. membawa perlengkapan kecil-kecil seperti shal, kaos kaki, sarung tangan dan kupluk. Dan tambahan lainnya seperti kaos kaki untuk tidur nantinya, karena malam pasti akan dingin. 5. membawa jaket yang memang dikhususkan untuk cuaca yang ekstrem, tidak sembarang jaket apalagi jadi yang bersifat distro atau life style. 6. membawa obat-obatan hipotermia, yang dijual diapotek. Obat tersebut harus dikonsumsi sesuai dosisnya juga. Selain itu dalam regu harus ada yang memiliki thermometer, untuk mengukur suhu tubuh anggota regunya. 7. membawa emergency thermal blanket, ialah selimut darurat yang terbuat dari alumunium foil sehingga dapat menjaga kehangatan suhu tubuh dengan baik, jika kondisi darurat tidak membawa maka gunakanlah plastik, karena sifatnya yang panas apabila terkena kulit. 8. membawa jas hujan, ini jangan sampai tidak karena bisa menghangatkan juga ketika terjadi hipotermia sebagai pengganti emergency thermal blanket, karena terbuat dari bahan yang kedap air dan udara. 7. yang terakhir ialah, pengetahuan yang cukup tentang hipotermia. Dalam sebuah regu minimal harus ada seseorang yang paham betul tentang hipotermia jika salah satu teamnya sedang mengalami, maka ketua regu harus peka akan terjadinya hipotermia sebelum terlambat. Kiat-kiat seputar hipotermia: 1. ketika hidup dikota kita terbiasa hawa panas, maka jika terjadi dingin sedikit tubuh akan merasakan kedingin. Pendaki yang baik tidaklah memakai jaket langsung, karena tubuh butuh penyesuai terlebih dahulu terhadap keadaan sekitar yang dinamakan aklimatisasi. Jika kita langsung memakai jaket dan terkena hawa yang lebih dingin kita akan mencari sesuatu yang lebih hangat padahal kita sudah kekurangan alat untuk menghangatkan. 2. jika gigi kita bergetar dan badan kita menggigil janganlah panik, karena itu merupakan hal yang wajar. Tubuh kita menerima rangsangan dingin tersebut, sehingga tubuh berusaha menghangatkan diri dengan menggigil dan gigi bergetar. Sebisa mungkin kita tahan dingin tersebut namun sekiranya sudah tidak kuat maka hangatkanlah perlahan dengan mengenakan jaket terlebih dahulu dan gosok tangan dan tempelkan pada leher. 3. janganlah tidur mengenakan pakaian basah, gantilah dengan pakaian baru yang kering dan tidak lupa mengenakan sleeping bag, kaos kaki kering, sarung tangan, shal dan kupluk. Ketika tidur maka rapatkanlah tidurnya dengan teman. Penanganan pada hipotermia: 1. jika terlihat gejala-gejala hipotermia, langkah pertama ialah ukur suhu tubuh dengan batas normal ialah 37 derajat selsius. 2. setelah itu, jika pakaian basah maka gantilah pakaian dengan pakaian yang kering termasuk kaos kaki dan sarung tangan. 3. selanjutnya, balutkan tubuh dengan sleeping bag, kalau perlu kenakan emergency therm blanket agar kehangatan tubuh tetap terjaga. 4. kemudian berilah makanan dan minuman yang hangat-hangat seperti bubur dan teh manis hangat. 5. apabila masih merasakan hipotermia maka, masuklah salah satu rekan korban yang muhrim atau sesama jenis dengan cara melepaskan semua pakaiannya dan rekannya lalu masuk ke dalam satu sleeping bag atau emergency therm blanket. 6. terakhir, pastikan sikorban tidak tertidur, ajaklah dia ngobrol tentang apapun dan disarankan tentang apa yang korban suka. Karena dengan begitu kesadaran korban akan terjaga. Banyak korban hipotermia meninggal ketika dia sedang tidur dan pada akhirnya meninggal. Mohon jangan menganggap remeh akan bahaya hipotermia yang mengancam siapapun ketika dialam bebas. Kadang sesuatu yang dirasa tidak akan terjadi, bisa saja sering terjadi. Jagalah diri anda dan para rekan mendaki anda. Jangan sampai kita menyesal akibat perbuatan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar