Senin, 28 Maret 2016
Sensasi Makan Bebek direstoran BEBEBK KALEYO (tugas softskill)
M. Fauzi Farhan Rawi
15213925
3ea23
Kesan pertama yang saya dapatkan ketika pertama kali masuk restoran bebek kaleyo yang berlokasi diruko duta jakasampurna ialah tempatnya cukup menarik dengan ornamen dari kayu-kayu dan pencahayaan yang baik dengan menggunakan lampu kuning , sehingga pemilik ingin memberi kesan bahwa tempat ini tradisional namun modern dengan menghadirkan makanan tradisional dengan menu andalan olahan bebek. Pada lantai satu terdapat loket kasir, meja dan kursi untuk konsumen dan juga dapur. Dan pada lantai duanya terdapat perbedaan yaitu adanya ruangan ac dan non ac yang dikhususkan bagi konsumennya yang ingin merokok sehingga tidak menggangu konsumen yang perokok pasif, ruangan tersebut dibatasi dengan pintu dan dinding kaca sehingga konsumen yang perokok pasif dapat melihat balkon luar. Pemilik sengaja menggunakan material kaca sehingga ruangan tersebut terlihat luas. Selain itu pada lantai satu terdapat live musik akustik yang dibawakan langsung oleh penyanyi yang sengaja didatangkan. Namun sayangnya ketika saya menginjakan kaki saya dilantai, lantainya terasa sangat licin seperti ada tumpahan minyak yang belum sempurna dibersihkan.
Pada saat itu saya duduk dilantai dua meja nomer 36, lokasi mejanya sendiri berada pada teras balkon luar karena saat itu ruangan ac terasa kurang dingin, sehingga memutuskan untuk duduk diluar dan kebetulan diluar sedang hujan, sekaligus menikmati rintikan hujan dari atas. Saat saya naik ke lantai dua ada pelayannya dipinggir tangga atas yang membawa buku menu dan mengikuti sampai saya duduk. Sekitar tiga menit melihat buku menu akhirnya saya memustukan untuk memesan paket bebek jumbo 8 yang berisi nasi putih, bebek jumbo 8, lalap dan es teh tawar. Ketika pesanan saya dibuat, saya sekaligus melihat-melihat sekitar lantai dua.
Pada lantai dua diruangan ber ac tersebut dibagi dua yang dibatasi dengan sebuah skat untuk menaruh pajangan berupa berbagai ukuran kaleng kerupuk yang berwarna-warni dan tempat buku menu, serta terdapat sebuah pohon imitasi yang terbuat dari plastik dan juga ada sebuah sepeda onthel yang diletakan dibawah pohon imitasi tersebut. Pada dinding ruangan terdapat beberapa gambar dan jendela, namun jendela tersebut bukan jendela sungguhan yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara didalam dengan diluar, jendela tersebut dirubah menjadi sebuah kaca yang memantulkan gambar yang berada didepannya.
Dan pada lantai dua diruangan balkon luar yang non ac sama seperti ruangan ber ac dari segi disain ruangan, namun terdapat perbedaan yaitu adanya tempat wastafel dan sebuah tv led yang ditempelkan pada tiang, fungsi dari batasan dengan material kaca antara lain bagi konsumen yang berada diruangan ber ac dapat menonton juga dari dalam. Dari segi pencahayaan menggunakan lampu gantung dengan neon lampu berwarna kuning, sehingga kesan ruangan tersebut elegan dan romantis, namun ruangan tersebut terlihat kurang pencahayaan, maka dari itu fungsi lainnya dari batasan ruangan ber ac dan non ac dengan material kaca ialah ruangan ber ac yang didalam tetap dapat cahaya matahari sehingga tetap terang. Dan pada bakon luar ruangan di dindingnya terdapat rak pajangan yang diisi oleh patung replika bebek, karena restoran tersebut identik dengan hidangan bebek dan dijadikan sebagai ikon restoran tersebut.
Berapa lama kemudian pengunjung mulai ramai dan mengisi meja yang masih kosong, sama seperti pelayanan kepada saya yang datang diikuti dan diberi buku menu lalu memesannya. Sekalian menunggu pesanan, saya melihat-lihat kembali buku menu tersebut, ternyata bukan hanya olahan bebek saja yang disajikan, bagi yang tidak suka bebek ada beberapa olahan ayam. Namun karena ikonnya bebek pasti yang lebih banyak disajikan ialah olahan bebek. Tidak hanya menu satuan tetapi juga ada menu paketan seperti paket jumbo delapan, nasi oseng ati ampela, charity dan lomantis beldua. Dari beberapa paket diatas yang menarik ialah paket charity yang dalam bahasa Indonesia sendiri ialah amal dan ada paket lomantis beldua, dari paket charity tersebut yang ternyata memang sengaja diselipkan sebuah amal sebesar Rp. 1.500,- ketika membeli paket itu saja. Dan yang unik dari paket lomantis beldua ialah porsinya dua namun disajikan dalam satu wadah, sehingga bagi yang mempunyai pasangan akan terasa lebih dekat jika selalu bersama. Tidak hanya menu utama tetapi juga ada menu pelengkap yang ditujukan bagi konsumen yang ingin membeli atau menambah secara satuan karena diirasa masih kurang kenyang atau menu pelengkap hidangan seperti tahu dan tempe goreng, sate ati ampela, sayur asem dan lain-lain, pada menu pelengkap juga disediakan sambal ekstra dengan menambah Rp 2.500,- pada setiap sambal. Dan juga selain makanan pasti ada juga minuman diantaranya dibagi menjadi beberapa subjek seperti yang anget-anget, yang dingin, yang ngangenin, jus buah, sop buah dan minuman kemasan. Pada buku menu terlampirkan bahwa bebek kaleyo tidak hanya makan ditempat tetapi jika konsumen berada dirumah dan ada hal yang tidak memungkinkan untuk pergi restorannya langsung, maka restoran bebek kaleyo menyediakan pesan antar kerumah konsumen, dengan melampirkan nomer dan website restoran tersebut untuk dihubungi. Menu tidak hanya ditampilkan pada buku tetapi juga pada nomer meja yang hanya ada dua menu sebagai menu penutup yaitu cemilan kue-kue kering dan daging durian yang sudah dibekukan.
Tidak terasa sudah lima belas menit disana, sayapun mulai bosan dan sangat lapar. Saya segera menghampiri pelayan yang lewat dihadapan saya dan bertanya tentang pesanan saya. Waktu sudah hampir setengah jam disana, dan yang lebih kesal ialah ketika ada orang yang datang setelah saya, ternyata orang tersebut menerima pesanannya terlebih dahulu. Dan sayapun segera menghampiri pelayanan untuk menanyakan pesanan saya yang kedua kalinya. Selang lima menit kemudian pesanan saya datang dan ternyata pesanan saya salah, jelas ini membuat saya marah sekal, namun saya tidak meminta untuk menukar dan lebih memilih untuk menkonsumsi makanan yang salah tersebut karena ditakutkkan akan lebih lama lagi sana. Sayapun makan sambil kesan dan menyimpan nomer restoran tersebut yang nantinya akan saya sampaikan keluhan saya tersebut.
Tiba saatnya untuk mengkonsumsi makanan ini, dari segi tampilan sama seperti gambar pada menu dan sayapun mencicipi sambal dan bebeknya tersebut, karena dari selogan restoran tersebut menampilkan olahan bebek dan sambal yang nikmat. Ternyata benar bebeknya empuk dan sambalnya enak, sambal tidak hanya diberikan pada pesanan, namun pada setia meja juga sudah disediakan sambal dalam ukuran yang penuh. Sayapun makan dengan nasinya dan rasanya nikmat, sambal yang bawaan dari menu tersebut sudah habis maka saya konsumsi sambal yang disediakan pada meja, memang sambalnya nikmat sekali dan saya telah menghabiskan sambal pada meja tersebut sebanyak ¾ dari tempatnya, dari komposisi sambalnya dominan sambal hijau dan bawang putih. Keringatpun bercucuran walaupun sudah dirasa pedas namun mulut rasanya ingin menambah sambalnya tersebut. Sayangnya pada setiap meja tidak disediakan tissue, jadi saya membiarkan keringat saya bercucuran. Yang tadinya marah saya pada restoran tersebut, marah saya mulai reda karena nikmatnya sambal tersebut.
Setelah makan sayapun mencuci tangan diwastafel yang disediakan dan duduk sejenak untuk mengurangi intensitas air keringat saya, setelah itu menuju kebawah untuk membayar dan meninggalkan restoran tersebut karena saya sudah terlalu lama disana, dan ternyata tissue disediakan pada meja kasir da nada tusuk gigi, lalu saya berpikir kenapa tidak disediakan pada setiap saja karena lebih efektif. Karena pesanan untuk saya salah, maka saya harus membayar lebih untuk pesanan yang saya konsumsi tadi. Saya sudah mengantongi nomer restoran tersebut untuk kritik dan saran, namun karena masih teringat nikmatnya sambal dan bebeknya tersebut maka saya urungkan kembali dan memaafkannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar